Jangkrik produksi kami di buat menggunakan jangkrik segar
yang masih hidup. Saya memilih jangkrik yang berusia diatas 30 hari dengan alasan di usia tersebut jangkrik sudah cukup besar tapi belum numbuh bulu.
Pengepul atau yang biasa di sebut Bandar jangkrik datang ke "dapur" saya, setelah proses transaksi selesai jangkrik yang masih hidup tersebut
di bunuh dengan cara menyiramkan air panas secukupnya. Setelah di rasa semua
jangkrik sudah menemui ajalnya saya angina-anginkan terlebih dahulu dengan
tujuan untuk membuang sisa air yang masih tersisa. Selanjutnya sambil menunggu
oven panas, jangkrik yang sudah benar2 terbuang airnya di aduk dengan campuran
minyak kedelai dan minyak ikan kod. Tujuan pemberian minyak tersebut selain
menambah kadar gizi dan nutrisi juga berfungsi sebagai penguat aroma dari
jangkrik nya nanti setelah kering.
Proses pengovenan berlangsung selama 3 jam, sambil setiap
beberapa waktu di aduk supaya tidak gosong. Aroma harum jangkrik panggang sudah
mulai tercium setelah 30 menit proses pengeringan. Aromanya seperti udang atau
ikan bakar. Di awal pembuatan tetangga mengira tempat saya lagi ada pesta
besar, karena aroma yang dihasilkan tersebut…. (mereka tidak tau kalo yang di
oven ini jangkrik)
Sambil menunggu proses pendinginan, jangkrik di ayak yang bertujuan agar kaki, dan kumis jangkrik yang sudah kering terpisah. Proses pendinginan berlangsung selama 3 jam, untuk memastikan sisa uap air sudah benar-benar menguap. Di lanjutkan proses pengemasan.
Sebelum proses pengemasan, terlebih dahulu kami campurkan multivitamin dan mineral dalam bentuk bubuk. Ditimbang dengan seksama untuk memastikan beratnya sesuai dengan yang kami janjikan. Kemasan kami menggunakan plastic berbentuk standing pouch yang modern. Dengan plastic yang cukup tebal dilengkapi dengan klip/zipper untuk memudahkan buka tutup.
Untuk kadar gizi, tidak perlu di ragukan lagi. Karena kami sudah menguji di Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan laboratorium Balai Pengujian Mutu dan Serifikasi Pakan.
Dengan hasil uji sebagai berikut :
Protein: 53,38%
Kadar Abu: 5,7%
Serat: 13,4%
Dari hasil tersebut membuktikan
bahwa kadar protein dari produk ini masih tetap tinggi, walaupun sudah
mengalami proses pengeringan. Sehingga produk ini bisa dijadikan makanan
tambahan tinggi protein.
0 komentar:
Posting Komentar