Info: 085921829077 Email:ulethongkongkering@gmail.com

Kamis, 19 Juni 2014

Selera makan pada binatang

Setiap makhluk hidup di ciptakan oleh Tuhan sebagai individu yang unik. Artinya setiap individu mempunyai ciri, kebiasaan, dan selera makan yang berbeda.

Sebagai contoh kita manusia sebagai salah satu makhluk hidup mempunyai ciri, kebiasaan dan selera makan yang berbeda. Ada yg tingi dan pendek. Sebagaian ada yang suka manis, ada juga yang suka asin.
Begitu pula dengan makhluk Tuhan lainnya. Sebagai contohnya kucing. Ada yang mempunyai hidung mancung dan adapula yang berhidung pesek. Ada yang berbulu panjang ada juga kucing yang tidak mempunyai bulu. Kucing yang lain ada yang suka ikan mentah dan daging mentah ada pula yang tidak suka makanan mentah melainkan makanan dalam kemasan buatan manusia. Pertanyaannya masih adakah kucing yang doyan tikus? Seperti yang di dongengkan orang tua saya dulu sebelum tidur.

sumber foto : http://liasuhardjono07.blogspot.com
Ciri unik yang saya ceritakan diatas ada yang bisa di ubah sesuai tempat, kondisi bahkan extrimnya sesuai kita sebagai pemilik binatang. Disinilah di perlukan adaptasi yang tinggi oleh hewan. Sebagai contoh musang. Di habitat aslinya musang adalah hewan karnivora yang mempunyai naluri sebagai pemburu. Ketika sudah kita pelihara maka naluri untuk berburunya semakin berkurang. Bahkan hilang sama sekali jika si musang tadi di pelihara dari bayi.

http://arie-crover.blogspot.com/2013/10/musang-madu-honey-badger.html

Lalu apa hubungannya dengan selera makan?
Yup, ini juga berkaitan dengan kita sebagai pemilik binatang (adopter atau penyayang binatang). Sebagai contoh, kita memelihara kucing atau musang atau bahkan keduanya. Kita akan berusaha sebaik mungkin memberikan yang terbaik untuk binatang tersebut (terbaik menurut kita lho....). Untuk kucing di pasaran tersedia berbagai merk dan macam makanan, belum lagi obat-obatan dan accesoriesnya. Terkadang merk makanan A sangat di sukai oleh kucing X tapi blm tentu di sukai oleh kucing Y yang menyukai makanan dengan merk B. Tapi bisa bisa jadi si Kucing Z dia tidak fanatik merk atau doyan makanan merk A, B bahkan yang tidak bermerk. 

http://surabayacatlover.blogspot.com/2010/03/memilih-makanan-kucing.html
Lalu makanan merk manakah yang terbaik? (menurut saya.....) Makanan yang terbaik adalah makanan yang sangat di sukai si kucing atau hewan peliharaan kita. Sayangnya kita manusia biasa tidak dapat berkomunukasi dengan hewan. Tapi setidaknya kita bisa memperhatikan dan melihat dengan mata hati kita, makanan mana yang di sukai hewan kita. So.... jangan terpaku terhadap satu merk makanan, karena hanya manusia lah yang mengerti merk. Hewan peliharaan anda tidak mengetahui sama sekali.
MARKEL hadir untuk memberikan solusi kepada anda (yang mengaku sebagai penyayang binatang). Jika anda mempunyai hewan peliharaan pemakan serangga dan di repotkan dengan serangga hidup. Pilihlah MARKEL untuk mengatasi permasalahan dengan serangga hidup sebagai makanan tambahan hewan peliharaan anda.

Apakah MARKEL di sukai oleh hewan peliharaan anda?  Silahkan anda coba terlebih dahulu. Saya tidak berani menjamin, jika semua hewan peliharaan pemakan serangga akan doyan jika di berikan MARKEL. Perlu di ingat, hewan peliharaan juga makhluk hidup yang bisa beradaptasi. Berikan sedikit demi sedikit dan di biasakan. Tapi jika tidak mau juga, berarti hewan anda memang tidak doyan.
Apakah MARKEL baik jika di bandingkan dengan serangga hidup? Setidaknya kandungan nutrisi MARKEL sudah teruji.Yang perlu di ingat, hanya bangsa manusia lah yang di anugrahkan akal sehingga bisa memasak makanannya sebelum dimakan. Yang saya tau, untuk sumber protein hewani sangat di sarankan di makan dalam keadaan matang, untuk mengurangi resiko penyakit yang mungkin terbawa (CMIIW)
No comments

Sabtu, 07 Desember 2013

Jangkrik Kalung atau jangkrik genggong

Jangkrik produksi kami di buat menggunakan jangkrik segar yang masih hidup. Saya memilih jangkrik yang berusia diatas 30 hari dengan alasan di usia tersebut jangkrik sudah cukup besar tapi belum numbuh bulu.



Pengepul atau yang biasa di sebut Bandar jangkrik datang ke "dapur" saya, setelah proses transaksi selesai jangkrik yang masih hidup tersebut di bunuh dengan cara menyiramkan air panas secukupnya. Setelah di rasa semua jangkrik sudah menemui ajalnya saya angina-anginkan terlebih dahulu dengan tujuan untuk membuang sisa air yang masih tersisa. Selanjutnya sambil menunggu oven panas, jangkrik yang sudah benar2 terbuang airnya di aduk dengan campuran minyak kedelai dan minyak ikan kod. Tujuan pemberian minyak tersebut selain menambah kadar gizi dan nutrisi juga berfungsi sebagai penguat aroma dari jangkrik nya nanti setelah kering.


Proses pengovenan berlangsung selama 3 jam, sambil setiap beberapa waktu di aduk supaya tidak gosong. Aroma harum jangkrik panggang sudah mulai tercium setelah 30 menit proses pengeringan. Aromanya seperti udang atau ikan bakar. Di awal pembuatan tetangga mengira tempat saya lagi ada pesta besar, karena aroma yang dihasilkan tersebut…. (mereka tidak tau kalo yang di oven ini jangkrik)

Setelah 3 jam, jangkrik sudah matang sambil di remas untuk memastikan kadar kekeringannya. Jika sudah kering sempurna, jangkrik akan mudah diremas dan bunyi “kresss” saat di remas. Itu artinya jangkrik telah kering dengan sempurna. Proses pengovenan menyisakan berat jangkrik hanya sisa 30% dari berat awal. Itu artinya jangkrik hidup seberat 1Kg setelah di keringkan hanya bersisa 300gr saja. Setelah itu berlanjut dengan proses pendinginan


Sambil menunggu proses pendinginan, jangkrik di ayak yang bertujuan agar kaki, dan kumis jangkrik yang sudah kering terpisah. Proses pendinginan berlangsung selama 3 jam, untuk memastikan sisa uap air sudah benar-benar menguap. Di lanjutkan proses pengemasan.

Sebelum proses pengemasan, terlebih dahulu kami campurkan multivitamin dan mineral dalam bentuk bubuk. Ditimbang dengan seksama untuk memastikan beratnya sesuai dengan yang kami janjikan. Kemasan kami menggunakan plastic berbentuk standing pouch yang modern. Dengan plastic yang  cukup tebal dilengkapi dengan klip/zipper untuk memudahkan buka tutup.

























Untuk kadar gizi, tidak perlu di ragukan lagi. Karena kami sudah menguji di Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan laboratorium Balai Pengujian Mutu dan Serifikasi Pakan. 

Dengan hasil uji sebagai berikut :
Protein: 53,38%
Kadar Abu: 5,7%
Serat: 13,4%
Dari hasil tersebut membuktikan bahwa kadar protein dari produk ini masih tetap tinggi, walaupun sudah mengalami proses pengeringan. Sehingga produk ini bisa dijadikan makanan tambahan tinggi protein.
No comments

Selasa, 20 Agustus 2013

Ulet Hongkong Kering

Mealworm atau ulat hongkong (UH) merupakan salah satu jenis Extra Fooding (EF) yang memiliki kadar protein tinggi (48%). Di Indonesia, UH umumnya diberikan kepada burung kicauan dalam kondisi segar. Sedangkan di beberapa negara Asia, misalnya Jepang, China, dan Hongkong, atau di Eropa dan AS, ulat hongkong mudah dijumpai di swalayan dalam berbagai kemasan.

Ulat Hongkong segar lebih menyerupai makanan alami di alam liar, tetapi ulet hongkong kering lebih praktis dan dapat mengatasi kelangkaan stok yang kapan pun bisa terjadi. Karena jika kita memelihara burung di dalam sangkar, kita akan mengkondisikan burung tersebut sesuai dengan keinginan kita baik lingkungan dan pakan. Jadi jika anda memilih ulet hongkong kering adalah pilihan yang tepat, karena anda tidak perlu direpotkan lagi untuk memelihara ulet hongkong segar.

Proses pengeringan Ulat hongkong

Ulat hongkong segar yang baru tiba di dapur kami terlebih dahulu di bunuh dengan cara di masukkan ke dalam freezer selama kurang lebih 45 sampai 60 menit. Setelah ulat lemas bahkan mati, dilakukan pencampuran dengan campuran minyak ikan Kod dan minyak kedelai. Pencampuran berguna untuk menambah kandungan nutrisi dan penguat aroma.

Pengeringan dengan oven dilakukan selama lebih dari 60 menit. Aduk ulat selang beberapa menit supaya proses pengeringan rata dan tidak gosong. Setelah di rasa cukup, ulat hongkong di test kadar kekeringannya dengan cara di remas. Jika sudah berbunyi "kress" maka ulat hongkong sudah kering dengan sempurna.

Proses pengemasan ulat hongkong

Ulat hongkong kering didinginkan terlebih dahulu selama lebih dari 2 jam dengan tujuan agar uap air yang masih terkandung di dalam ulat hongkong benar-benar menguap. Sehingga ulat lebih Crunchy dan renyah dan awet dalam penyimpanan.

Sebelum di kemas, kami memberikan tambahan multi vitamin dalam bentuk bubuk. Dengan tambahan tersebut membuat hewan peliharaan anda nantinya akan lebih sehat dan tidak mudah kena penyakit.




Penimbangan di lakukan dengan cermat menggunakan timbangan dengan tingkat keakuratan yang sensitif. Sehingga menjamin isi ulat hongkong sesuai dengan yang kami janjikan.









Kandungan Nutrisi

Untuk urusan yang satu ini, kami tidak main-main. Bukan hanya sekedar mengambil literatur yang banyak terdapat di internet. Akan tetapi kami langsung menguji produk ini ke Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan di laboratorium Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan. Dengan hasil sebagai berikut :

Protein: 47,44%
Serat: 16,98%
Abu: 5%











No comments